TEORI

Pada pembahasan kali ini diupas tentang pemahaman terhadap keadaan perkembangan dari arsitektur itu sendiri. Karena pada saat ini didalam dunia arsitektur terdapat berbagai pengertian tetntang arsitektur, dan juga terdapat bermacam-macam teori yang menjelaskan tentang arsitektur. Perkembangan dari masing-masing teori tersebut sendiri sudah berlangsung dari beberapa jaman yang lalu, dan sudah mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian, dan juga mengalami berbagai kritikan. Teori tersebut cenderung berbeda dengan aktivitas yang terjadi. Masing-masing dari teori tersebut mempunyai keinginan untuk berkembang. Termasuk didalamnya formalisme dan gagasan fungsionalisme. Adapun masing-masing tgeori akan dibahas secara garis besarnya dalam bagian berikut :

JENIS TEORI

Teori yang ada dapat digolongkan kedalam beberapa sikap terhadap masalah subyeknya. Teori preskriptif memberikan norma baru didalam praktek. Jenis ini cednderung akan menjadi lebih kritis bahkan ke radikal. Teori yang serupa dengan teori preskriptif yaitu teori instrumental konservatif, yaitu pembatasan pemakaian bahan dan pilihan gaya.Tulisan yang bersifat kritis ini sering memiliki sifat politik yang mendorong terjadinya satu perubahan. Didalam teori kritis tersebut arsitektur dianggap sebagai asal dan pendahuluan seni yang halus. Hal lain yang diperhatikan yaitu dalam hal mutu. Teori desain meliputi teknik, bagian, jenis, bahan, dan prosedur unsure pokok. Sikap dan hubungan dengan teori juga sangat diperhatikan, karena dua hal ini merupakan hal yang berbeda

Dalam essay tentang karya arsitek dan pendidik John Hejduk, Perez-Gomes berpendapat untuk kekuatan kritis untuk proyek yang tidak dibangun, untuk arsitektur kertas. Karena daya tahan bangunan, pembuatan teori arsitektur selalu berhadapan dengan kondisi sejarah : yaitu pengalaman bersama pekerjaan yang bertanggal dari periode waktu yang berbeda banyak. Survei yang mendahului tentang tujuan umum dan isi risalah teoritis meletakkan karya dasar untuk kerumitan teori dalam periode Postmodern.

POSTMODERN

Masa baru ini dikenal sebagai kapitalisme akhir. Lebih mudah mendefinisikan permulaan periode postmodern dari akhir. Pada masa pertengahan tahun 1960-an, tantangan terhadap ideology gerakan modern dan terhadap arsitektur modern yang menurunkan nilai dan meremehkan dipercepat dan berkembang sehingga dikenal sebagai kritik postmodern.

Kepercayaan generasi Framptom dala melanjutkan proyek modern juga telah diguncang oleh kesesuaian estetika arsitektur modern sebagai isyarat progresif bagi markas besar korporasi. Dikupas dari program sosialnya, arsitektur modern mengalami kemunduran pada tahun 1950-an ke gaya untuk pengulangan dalam sector komersil.

LEMBAGA TEORI : NEW YORK, VENICE, LONDON

Perlembagaan teori arsitektur merupakan fakta dalam menemukan dua pemikiran mandiri dari New York dan Venice. Keduanya mengalami publikasi yang sangat banyak. Didalam semua aktivitas yang tgerjadi, sekolah Venice telah m,emiliki pengaru yang besar.

PUBLIKASI : MAJALAH, JURNAL AKADEMIK, POLEMIR

Banyak terjadi respon terhadap krisis professional yang terjadi, diantaranya yaitu perkembangan literature teoritis.. Oleh karena itu tahun 60-an dinyatakan tanda produksi teoritis baru oleh sikap memihak, uang cukup untuk dibawa ke focus pertanyaan dan aspek disipliner yang baru, baik di Itali maupun di luar negeri. Hal tersebut juga terjadu di Denmark. Selama 10 tahun semua artikel dan wawancara yang berbahasa Denmark dan Inggris dilangkapi dengan layout berukuran besar dengan menggunakan desain grafis yang sangat kuat dan ilustrasi yang banyak sekali. Tampak salah satu teori yang mengalami kemajuan yang sangat pesat yaitu teori Venturi, yang diorbitkan oleh Robert Stern. Dalam hal ini Stern menjelaskan paham postmodern secara keseluruhan. Dia berpendapat bahwa bangunan merupakan suatu fragment dari seluruh kontekstualisme yang besar, arsitektur merupakan kombinasi dari respon budaya dan sejarah, dan bangunan mengembangkan artinya dari tahun ke tahun. Stern mengklaim bahwa bentuk-bentuk arsitektur modern adalah “real”, tidak abstrak dan merupakan suatu kesadaran mengenai tujuan mereka sendiri dan materialitas dari sejarah mereka, dari konteks fisiknya yang mana mereka bangun, dari social budaya dan lingkungan pergaulan politiknya yang memanggil mereka untuk melakukannya.

Bahasa arsitektur postmodern juga dipublikasikan oleh Charles Jenks pada tahun 1977. Kemudian timbul “ The New York Five “ yang timbul dari keabstrakan suatu hasil karya arsitektur.

PAMERAN-PAMERAN

Banyak pameran yang memberikan pengaruh terhadap penyebaran teori arsitektur yang ada.Ketika masalah menarik beberapa perhatian, pameran tidak diluncurkan untuk tujuan trend utama. Pada tahun 1980 Leo Costelli Gallery mengumpulkan desain-desain untuk rumah pribadi dari arsitek internasional utama. Suatu proyek yang tidak lengkap, essay yang bergairah telah menjadi point-point kumpulan untuk arsitek yangh perhatian dengan keselamatan aspek-aspek yang bernilai dari program arsitektur modern.

TEMA 1. SEJARAH DAN HISTORIKISM

Dengan munculnya hal ini menunjukkan bahwa modernisme telah kehilangan kekuatannya. Dalam tiga jenis historicism, Alan Colquhoun mencatat : kreasi bentukan yang baru berkelanjutan dibawah gerak social dan perkembangan teknologi dan representasi symbol tersebut di masyarakat melalui bentuk-bentuk ini. Catatan historicism itu mempunyai dua definisi lain, yaitu juga relevan dalam diskusi arsitektur post modern. Revisi post modern juga mencari kesinambungan dengan hasil karya yang lebih awal.

SIKAP POSTMODERN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PEMBAHARUAN

Aspek yang paling membingungkan didalam postmodern yaitu serba beragamnya istilah-istilah yang digunakan untuk menjelaskan berbagai tanda posisi mengenai kondisi modern tersebut.

TEORI ANTI MODERN

Teori ini mencari perubahan radikal dengan pembaharuan, menawarkan alternatif, baik berorientasi ke masa depan atau merupakan proposal untuk mempercepat pembaharuan dan kembali ke kondisi premodern, preindustri.Posisi postmodern yaitu melindungi dari belakang. Hal ini menimbulkan keraguan bagi para arsitek modern yang mana bisa benar-benar beroprasi dari tabula rasa yang mereka akui sebagai asalnya, sebagai keraguan dari nilai rasa terhadap dirinya. Dalam arsitektur nilai estetis klasik seperti tiruan yang diperjuangkan dalam penolakan modernism ini.

TEORI-TEORI PROMODERN

Ada suatu jejang kebalikan dari postmodern, yaitu merupakan suatu posisi yang progresif, keinginan untuk memperluas atau melengkapi tradisi budaya modern. Para progresif memindahkan beberapa ide dari modernism ke upaya untuk menntransformasinya. Jatuhnya metanarratif menandai akhir dari era modern dan consensus. Tugas postmodern Lyotard adalah untuk membayar keseluruhan perang, dan untuk menghindari nostalgia secara keseluruhan.

TEMA 2 . ARTI

Arsitektur berdasarkan artinya berrasal dari lingkungan ciptaannya, dan mengimplikasikan bahwa apa yang eksternal bagi arsitektur.

BENTUK ATAU ISI : tipe, fungsi, tektonis.

Arti didalam postmodern merupaka intisari dari suatu keberadaan consensus kecil. Orang sering beranggapan bahwa ada tiga elemen yang tidak dapat pindah dari diri arsitektur yaitu: tipe, fungsi, dan tentonis. Adapun tipe yang sering dihubungkan dengan kedua istilah yang alin tersebut, yairu fungsi melalui tipe-tipe didasarkan pada penggunaann dan tektonis melalui tipe-tipe yang didasarkan pada sitim struktural. Tipe-tipe tersebut menwarkan suatu rasional, asal mula yang berharga dari arsitektur suatu metode deaain transformasi.

Adapun peran seorang arsitek dalam hal ini yaitu untuk mentranformasikan keidealanatau intisari dari tipe-tipe kedalam model fisik. Didalam pergerakan modern komunikasi fungsi merupakan isu ekspresif yang utama. Fungsi dilihat sebagai rasional dan ilmiah, tidak hanya estetis yang mudah atau serampangan. Prioritas menempatkan fungsi sebagai isi yang menyarankan bahwa fungsi dianggap sebagai intisari dari arsitektur modern. Adapun bentuk arsitek yang diambil dari asumsi tersebut atau transparan untuk menerapkan fungsi-fungsi yang dapat di korespondensikan secara langsung diantara bentuk spesifik dan fungsi spesifik.Koresponden memerlukan kode-kode untuk menciptakan arti, karena arti tidaklah bisa dipisahkan dalam format, tetapi secara cultural dibangun. Semua isu tersebut dapat dijumpai didalam postmodern.

Poetmodern menempatkan nilai yang lebih tinggi dari bentuk daripada fungsi. Dengan bebas dan mengubahpolemik keputusan modernisasi tersebut, yaitu bentuk mengikuti fungsi. Tetapi dalam hal ini timbul suatu pertanyaan yaitu mengapa arsitektur harus dibatasi untuk menghadirkan sesuatu yang eksternal pada dirinya? Pemikiran ini menggarisbawahi posisi otonomi yang bahkan memandang fungsi sebagai eksternal untuk arsitektur.

Tektonis mengukur bagian penting kritik pastmodern pada steril. Berdasarkan pada modernisme dan sejarah pastmodern superficial. Beberapa arsitek memikirkan seluruh bahan-bahan bangunan termasuk detail.

REPRESENTASI DAN SEJARAH PASTMODERN

Hal yang menarik dari pastmodern yaitu pastmodern memperkenalkan kembali figure manusia dan bentuk perhatian yang lainnya kedalam kerja mereka, mengakhiri abstraksi yang muali tumbuh, dibangun, dan diperluas.Dalam pasmodern gaya historic yang dipakai yaitu menciptakan suatu bentukan dengan penggabungan, utnuk memperluas pembangunan yang menyempit. Adapun strategi karakteristik histories dari pastmodern yaitu komposisi, jumlah listrik pada elemen fragmentasi. Komposisi dilengkapi dengan sikap parody terhadap perubahan historic, yang masing-masing menurut masa lalu. Secara terprediksi, beberapa kritik pada sejarah pastmodern berfokus pada isi permanen pada representasi.Bentuk perubahan dari fragmen mereka menghasilkan apa yang disebut pengaruh skenografi dari arsitektur de-historicizing. Untuk membuat gaya kuno dapat kembali dipercaya. Untuk menentang image besar yang sering kali superficial dari sejarah arsitektural dengan sejarah pasmodern, arsitek yang lainnya dinilai positif pada abstraksi dalam penulisan pada proyek mereka.

TEMA 3 . TEMPAT

Manusia, Arsitektur, dan Alam

Secara literature dan simbolik arsitektur menghasilkan kekuatan alam untuk memberikan perlindungan. Didalam preindustri pada masa yang lalu, produksi didalam arsitektur dipercaya atas referensi yang disusun untuk dan berhubungan dengan alam. Arsitektur modern memegang analogi mesin disamping analogi organic.

TEMPAT DAN GENIUS TOCI

Teori tempat timbul dari fenomena dan geografi fisik. Menetapkan spesifikasi pada pengalaman dalam beberapa masalah. Pendapat genius loci, atau semangat unik pada tempat. Tempat menawarkan cara untuk mempetahankan kerelatifan dalam teori modern pada sejarah penggambaran tubuh dan ferifikasinya pada kualitas utama pada sisi. Sedangkan peranan seorang arsitek disini adalah mrenghubungkan alam dengan keadaan alam dan pemakaian lanscape.

KONFRONTASI DAN TEMPAT TINGGAL

Pembangun tempat tinggal memberitahukan perhubungan dengan alam didalam penghematan, atau pemeluharaan bumi. Penghematan membebaskan sesuatu yang sebenarnya.

TEMPAT DAN DAERAH

Berdasarkan atas fenomena yang terjadi, regional Frampton terlihat memungkinkan pada tempat tinggal didalam arsitektur pada maksud pengalaman yang lebih besar.Aspek regionalist kritik umum adalah sikap kritik terhadap pemakaian massa yang menghasilkan produk bangunan, tanpa mengargumenkan untuk maksud kuno pada bangunan.

TEORI URBAN

Latar belakang berkembangnya teori urban dimulai pada tahun 1960, dimana urban pada saat itu terjadi kembali dan berhubungan drastic dengan modern yang memperhatikan fabric urban. Arsitek disini hanya berfokus kepada penciptaan kebebasan bangunan obyek yang berjangka waktu 40 tahun, dan mulai merealisasi bahwa ada perlawanan yang diperuntukkan kepada obyek tersebut.

Pada teori ini penataan alur kota dipindahkan teritorialnya semaksimal mungkin dapat jauh dari alam, sebagaimana juga manusia yang menjadi bukti didalam perbaikan, bantuan yang naratif dan proyek yang menghadirkan koolhaas.

KONTEKSTUALISME

Ada sesuatu hal yang mempengaruhi arsitektur dalam hal ini yang dimaksud adalah sebuah artikel dari Rowe dan Kottler seminol (1975), yaitu menawarkan analisis pengaruh dan strategi desain yang masih ditetapkan di beberapa sekolah arsitektur saat ini. Diantara fenomena yang terjadi mereka berusaha untuk menggunakan logika yang positif untuk sesuatu yang tidak pasti seperti arsitektur dan desain urban. Istilah kontekstualisme tidak digunakan oleh Rowe dan kotler, tetapi digunakan untuk teori mereka oleh Schumocher urban dan deformasi. Sejak saat itu kontekstual mempunyai sedikit makna pemenuhan dalam kondisi yang ada. Setelah disebut dengan istilah kontekstual, revolusi industri postmodern mulai mencapai untuk dirinya sendiri untuk manifestasi stylistic sebagai pendapat dalam arsitektur.

REORI MEMBACA DAN MENGARTIKAN

Didalam periode postmodern, semiologi juga mempunyai dampak pada persepsi kota, seperti bekerja sebagai barthess, yang menunjukkan proses membaca letak kota sebagai teks. Memakai model bahasa pada maksud yang dikirim dari hubungan antara obyek didalam kota. Bahasa ditetapkan oleh arsitek postmodern sebagai salah satu cara pengkodean maksud arsitektural kedalam sistim.

IMAGE 4 . KOTA

Pada pendapat yang satu ini sangat penting untuk diperbandingkan dengan perencanaan urban, yang mempengaruhi image kota, yang didalamnya diuraikan bagaimana orang-orang mengorientasikan diri mereka sendiri kedalam lingkungan sekitarnya. Kemampuan untuk berimage atau kemampuan untuk dibaca menjadi atribut penting yang diperhatikan oleh perancang urban dan arsitek yang berkenaan isu komunikasi pada makna.

URBANISME EROPA : NEORATIONALISME DAN TYPOLOGY

Yang banyak memberikan pengaruhnya pada saat ini adalah Rossi yang menuntut Lynch dengan pendapatnya bahwa orientasi didalam kota berasal dari pengalaman, seperti monumental. Rossi mengingatkan symbol kota apa yang penting didalam memfokuskan kembali perhatian pada pendapat pembuat arsitektur dalam konteks urban.Rossi juga memperkenalkan kembali catatan tipologi sebagai alat analitik dan sebagai dasar rasional untuk proses desain pada transformasi.

PENGAMATAN DARI LINGUISTIK

Pengamatan yang tgerjadi bermula dari pengamatan dari Las Vegas, Venturi, Scott Bown, dan Izenour (VBSA) yang keseluruhannya juga dipengaruhi oleh teori komunikasi. Pembahasan yang mereka lakukan sebenarnya pada pendapat mengenai fungsi simbolis yang tidak menyatu dengan fungsi literal sebagai bagaian penting pada arsitektur.

KOTA PINGGIRAN : CONTOH KONTEMPORER PADA PEREKEMBANGAN

Pada kesempatan ini Koolhaas melakukan penelitian. Dian melakukan penyelidikan bersamaan dengan situasi pada kota pingiran, yang lainnya diperhatikan pada pusat ketentuan yang lebih baik.

URBANISME BARU AMERIKA : KODE DESAIN

Teori urban postmodern mengartika bhwa arsitek harus mentang dominasi yang menyimpang pada kota pinggiran.Disana terjadi perubahan tentang oenyatuan tujuan untuk koherensi gaya yang sama seperti konsistensi dalam aturna bangunan, atap dan garis lantai. Keseluruhan perubahan tersebut menunjukkan suatu paradoks. Amerika sendiri menginginkan supaya selalu dihubungkan dengan tradisi, untuk bisa diterapkna dala pembangunan rumah tinggal dengan menggunakan simulasi material petrochemical yang terdahulu.

TEMA 5 : POLITIK DAN AGENDA ETIKA

Urban postmodern dicerminkan dengan pertimbangna politik yang besar dan pertanyaan etik dengan teori arsitektur. Pada inti dari masing-masing perdebadan yang terjadi adalah berapa banyak perturan arsitektur sebagai disiplin untuk dijalankan didalam masyarakat. Dalam hal ini terdapat empat buah peraturan yang memmungkinkan memoikirkan hal yuang benar :

1. Arsitektur dapat menyamakan perihal social dan ekspresi dan representasi mereka.

2. Arsitektur bisa mendukung status quo dan keadaan yang ada.

3. Arsitektur bisa dengan lembut mengantarkan masyarakat dalam perintah baru

4. Arsitektur secatra radikal bisa kritis dan memperbaiki masyarakat.

Didalam perioded postmodern juga mengemukakan didalam tulisan dan proyek tanggapan arsitek secara social.

ETIKA LINGKUNGAN

Agenda politik yang muncul dinyatakan dengan gerakan “arsitek hijau” yang mengusulkan kebutuhan akan etika lingkungan bangunan. Teori yang baru tersebut membantu perkembangan hubungan yang kurang antagonis dengan sifat yang ada melalui perkembangan densitas yang tinggi, dan pengguanan bahan yang dapm tdiperbaharui, tidak mencemarkan dan dapat didaur ulang. Seperti banyak posisi etika lain, paham lingkungan membentuk kritik dari arsitek modern maupun kondisi bahan kemoderenan.

TEMA 6 : BADAN

Badan dan alam merupaka dua sistim organic keduanya ada dalam hubungan antagonis terhadap modernisme.

BADAN, SUBYEK, DAN OBYEK

Badan adalah zat fisik manusia, sering digambarkan dengan berlawanan pikiran atau jiwa. Dalam bidang yang lain subyek adalah individu yang ditunjukkan untuk pengamatan.

BADAN DALAM ARSITEKTUR KLASIK : PROYEKSI DAN ANTHROMORPHISME

Dalam arsitektur klasik badan manusia berguna sebagai bagian dari dongeng asal melalui penggunaannya sebagai model gambar dan sebanding untuk proyeksi kedalam organisasi rencana, bagian muka gedung, dan detail.

AKHIR PROYEKSI BUDAYAWAN

Diantara tantangan terhadap pandangan dunia klasik dan anthroposentris dan terhadap konstruksinya tentang subyek manusia adalah posisi eksistensialis yang membuktikkan dari adanya manusia ditemukan dalam dan bergantung pada dunia materi.

PARADIGMA – PARADIGMA TEORITIS YANG MENDEFINISIKAN POSTMODERNISME

Postmodernisme pada umumnya ditandai oleh berbagai macam paradigma teoritis dan kerangka ideologi sebagai tambahan dari meningkatnya publikasi teori-teori arsitektur.

PARADIGMA 1 : Phenomenology

Merupakan suatu aspek antar cabang ilmu pengetahuan , teori-teori arsitektur yang menggunakan metode filosofi dimana kadangkala kebiasaan postmodern terlihat berlebihan dan tidak dapat dipertanyakan.

Teori-teori terbaru menunjukkan spekulasi dari filosofi dengan membuat interaksi dengan lingkungannya. Penginderaan visual maupun non-visual merupakan bagian penting daeri pernerimaan sebuah arsitektur.

Pada jaman postmodern, dalam pembelajaran beberapa teori melalui phenomenology, Husserlian phenomenology terdiri dari sebuah penelitian sistematik mengenai kesadaran dan obyeknya yang merupakan pendasaran dari pekerjaan filosofi selanjutnya.

Didahului dengan diterjemahkannya pemikiran phenomenologi arsitektur oleh Martin Heidegger dan Gaston Bachelard pada tahun 1950, pemikiran ini tidak menempatkan formalitas namun mengkritik logika dari ilmuwan melalui pemikiran positif mengenai optimisme yang telah dielevasikan.

Heidegger (19889-1976) mempelajari filosofi dibawah ajaran Edmund Husserl. Pemikirannya mengenai sekutu politik pada masa Perang Dunia II membawa dampak akan sulitnya penerimaan para koleganya akan pekerjaannya.

Tulisan-tulisan dari Heidegger dimotivasikan dengan kekhawatiran mengenai ketidakmampuan para modernist untuk merefleksikan hidup sebagai manusia atau keberadaannya. Hal ini sangat kritis , ia mendebat, karena refleksi semacam itu mengartikan kondisi seorang manusia.

Salah satu fenomena yang berpengaruh bagi arsitektur yaitu ‘Building Dwelling Thinking’ dimana Heidegger menuliskan adanya hubungan antara bangunan, tempat tinggal, manusia , konstruksi, dan sparing. Dari kata dalam bahasa Jerman, bauen yang berarti bangunan, terdapat konotasi kuno dan arti luas yang menyampaikan kesejahteraan potensial. Tempat tinggal didefinisikan sebagai ‘tempat untuk bermalam’. Melalui essay, Heidegger menyimpulkan bahwa bahasa membentuk suatu pemikiran yang diperlukan untuk sebuah tempat tinggal.

Christian Norberg-Schulz mengartikan konsep tempat tinggal Heidegger sebagai berada ditempat damai pada tempat yan terlindung Christian juga mendebat potensi arsitektur sebagai pendukung tempat tinggal, ‘Tujuan utama dari arsitektur adalah untuk menampilkan dunia secara utuh’.

Phenomenologi pada arsitektur membutuhkan perhatian dalam pembebasan mengenai bagaimana benda dibuat sebagaimana Meis berkata bahwa ‘Tuhan adalah detail’. Pemikiran ini tidak hanya berpengaruh pada pengenalan elemen dasar dari arsitektur namun juga menunjuk ketertarikan kearah hal-hal yang terlalu rumit dan rancu untuk digabungkan.

Perez-Gomez menjabarkan bahwa konsep Heidegger dapat dikembangkan menjadi pengenalan budaya dan berhubungan dengan sejarah. Pakar phenomenology dari Finlandia, Juhani Pallasmoa juga mengartikan konsep tersebut sebagai arsitektur dan fisik, hal ini merupakan pemikiran yang sempurna mengenai ‘arsitektur diam’ yang abstrak.

PARADIGMA 2 : Aesthetic Of The Sublime

Estetika sebagai bagian dari paradigma filosofi berhadapan dengan produksi dan penerimaan pekerjaan. Bagian ini menampilkan arti dari artikulasi yang bergabung selama masa pencerahan. Edmun Burke dan Immanuel Kant merupakan sumber yang signifikan dari abad ke-18. Pemikiran-pemikirannya dapat digunakan untuk membangun kembali arsitektur yang salah .

Pada arsitektur abad ke-20, terdapat pemikiran lain mengenai sublime terlihat begitu bebas ditampilkan . Untuk mencapai titik radikal pada sejarah dari masa modern, teori estetik haruslah dirubah. Polemik dari modernist menggunakan tabula rasa atau abstraksi untuk pengaplikasian prinsip ilmu pada desain dengan menanamkan teori yang berlangsung. Emphasis secara positif menjadikan postmodern pada sublime sebagai batasan yang mengijinkan adanya perkembangan teori yang signifikan.

Uncanny yang di diskripsikan oleh Sigmund Froud merupakan sebuah penemuan mengenai sesuatu yang tidak asing lagi ditampilkan. Pada pembelajaran terbaru Vidler dari The Architecture Uncanny menulis bahwa tema umum yang ada merupakan sebuah usaha pembebasan dalam status tubuh pada teori postmodern .

Sublime yang sangat signifikan terlihat pada abad ke-20 , terdapat kerancuan apakah ditampilkan sebagai sebuah fenomena modern atau sebuah aspek psikologis.

Hal ini membuat Jean Franqouis Lyolara dan Eisenman merekonstruksi ulang keabstrakan tersebut.

Empasis Vidler dan penempatan Eisenman merupakan pengalaman spasial mengenai tantangan tujuan manusia sebagai seorang formalis dan penerimaan atsitektur yang non percobaan.

PARADIGMA 3 : Linguistic Theory

Sebuah perputaran pada perhatian krisis postmodern juga mempengaruhi pestrukturisasi pemikiran dari paradigma bahasa. Semiotik, strukturalisme dan poststrukturalisme telah membentuk ulang banyak bagian termasuk literature-literatur, filosofi, antripologi, sosiologi, dan aktivitas kritikal besar yang ada.

Ahli bahasa Swiss, de Saussure membuat kontribusi yaitu pembelajaran bahasa secara sinkron dan memeriksa bagian bahasa dan hubungan antara setiap bagian. De Saussure merupakan penemu dari nota signifier yang relasi strukturalnya ditunjukkan oleh tanda bahasa, dan memiliki cerminan ide yaitu ‘bahasa merupakan sebuah system yang mempunyai masa yang menghasilkan kesulitan dari kehadiran terhadap yang lainnya’.

Pada ‘On Reading Architecture’(1972), sebuah penelitian semiotic diterbitkan pada jalur majalah professional, Mario Gondelsonas membandingkan sintatis yang diambil pada pekerjaan Eisenman dengan semantik yang digunakan oleh Graves.

Pada umumnya, teori dan pelatihan dari Agrset dan Gondelsonas dipengaruhi oleh bahasa.

Struktural memfokuskan pada kode, konvensi, dan proses pertanggung jawaban pada pekerjaan yang menciptakan arti sosial yang tersedia. Hal tersebut tidaklah dikhawatirkan dengan konteks thematic tetapi dengan ‘kondisi signifikan’. Sementara struktur yang menjadi dasar dari linguistik dan antropologi merupakan sebuah persilangan disiplin investigasi pada sebuah relasi terhadap struktur yang sedang terjadi dan proses merupakan hal linguistic, psychoanalytic, metaphysical, logical, sociological atau rhetorical, bahasa dan struktur menjadi sumber utama dalam penjelasan.

Kritik budaya dari Hal Foster menandai perubahan dari modern menjadi postmodern melalui dua ide yang dipinjam langsung dari literature dan kritik budaya. Sebelum strukturalisme, tindakan interprestasi dilakukan untuk menemukan arti yang melibatkan tujuan baik dari pengarang maupun dari pembaca. Sedangkan pada poststrukturisasi hal tersebut menjadi tidak berarti.

Derrida melihat arsitektur sebagai sebuah pengendalian yang mengarah ke komunikasi dan transportasi pada bidang sosial. Dekonstruksi yang merupakan bagian dari kritik postmodern dan bertujuan untuk mengakhiri dominasi arsitektur modern bertujuan untuk menempatkan kategori filosofi dan menganalisa dan mempertanyakan poin konseptual dimana dapat diterima sebagai bukti pada diri sendiri dan alami.

Pernyataan Tschumi mengenai arsitektur sangatlah dekat dengan Derrida, untuk mendapatkan konstruksi kondisi dimana hal ini ditempatkan . Batasan dari hal tersebut bertentangan dengan disiplin dan subyek yaitu kritis radikal.

Tscumi sendiri merupakan bagian arsitektural dari Barthes dan Derrida.

PARADIGMA 4 : Marxism

Merupakan sesuatu yang berpengaruh pada pembelajaran arsitektur pada periode postmodern, terutama dalam meneliti institusinya.

Kritik koheren Marxist yang merupakan ideologi dari arsitektur dan urbanisme tersembunyi dibelakang masa yang mempersatukan seni, arsitektur, dan kota.

Untuk membuka jenis kelamin sebagai pengontrol social maka feminisme mempergunakan paradigma kritikal termasuk post-structuralism, marxisme dan phsychoanalysis.

Jenis kelamin telah dipergunakan dalam sejarah untuk membatasi berbagai hal.

Teori Chris Weedon menunjuk hal ini sebagai sebuah keaslian dan implikasi terhadap jenis kelamin.

Kritik feminisme mengenai arsitektur bertujuan untuk mengejar teori dan pelatihan secara ketat pada kenyataan sosialnya. Dipengaruhi oleh analisis Freudian dan Derridian, Agrest percaya bahwa system dari arsitektur didefinisikan baik dengan mengikutsertakan ataupun tidak.

Pada periode ini, kadang terlihat sebagai ide umum yang dibawa pada seni dan ketika jatuh menjadi sebuah arsitektur. Ide ini diemphasis dari teori terbaru pada tubuh sebuah arsitektur.

Tidak ada komentar: